Skip to main content

Featured

5 cultural dimension

 halo sobat dunia kampus ! kali ini penu;is akan membagian tulisan tentang 5 dimensi kultural dan contoh pengaruhnya terhadap komunikasi, semoga bermanfaat! ·        Etnis Etnis dan budaya adalah satu kesatuan yang sulit untuk dipisahkan. Perbedaan etnis tentu saja akan menghasilkan perbedaan budaya. Budaya budaya yang berbeda ini akan memengaruhi jalannya komunikasi serta memperbesar kemungkinan terjadinya miskomunikasi karena hampir sebagian besar individu akan menggunakan standar budayanya sendiri saat berbicara dengan orang lain dan hal tersebut dapat menim bulkan kesalahpahaman.   ·        Ras Yang seringkali menjadi masalah dalam perbedaan ras adalah asumsi yang dipikirkan atas suatu ras tertentu yang biasanya akan mengacaukan penilaian seorang individu terhadap individu lain, sehingga komunikasi yang efektif tidak terjadi. ·        Jenis Kelamin Anggapan bahwa setiap jenis kelamin memiliki kecenderungan serta kebiasannya masing masing, seringkali digunakan dalam meni

Pancasila Sebagai Dasar Negara

halo sobat dunia kampus ! kali ini penulis akan membagikan tulisan tentang Pancasila sebagai dasar negara, semoga bermanfaat!


Secara etimologis, istilah dasar negara identik dengan hukum, norma, dan cita cita suatu negara. Dasar negara memiliki arti sebagai sebuah pedoman atau petunjuk dalam mengatur seluruh pelaksanaan yang berhubungan dengan kenegaraan. Oleh karena itu, dasar negara juga dapat disebut sebagai pondasi sebuah negara yang berasal dari pandangan hidup ataupun cerminan dari kehidupan suatu kebudayaan yang tumbuh dan dapat diterima masyarakat.

Seluruh negara pasti memiliki dasar negara, tak terkecuali Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki peran tak hanya sebagai pedoman hidup bangsa, tetapi juga sebagai sumber dari segala hukum di Indonesia. Pancasila juga mengandung nilai nilai yang sesuai dengan kebudayaan dan masyrakat Indonesia seperti nilai musyawarah, gotong royong, toleransi, dll.

Pada era globalisasi, Pancasila menjadi tameng (benteng) dalam melindungi masyarakat dari berbagai ancaman seperti, liberalisme, kapitalisme, komunisme, hedonisme, sampai anarkisme. Oleh karena itu, nilai nilai Pancasila sudah seharusnya ditanamkan sedari dini untuk calon calon penerus bangsa. Namun, dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pancasila tidak lagi dicantumkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Hal ini tentu saja membuat resah sejumlah guru di berbagai daerah karena pelajaran kewarganegaraan saja tidak cukup untuk menanamkan nilai nilai kebudayaan Indonesia.

Pendidikan Pancasila bertujuan untuk membentuk dan menciptakan warga negara yang paham akan hak dan kewajibannya. Hal ini juga sejalan dengan penanaman rasa cinta tanah air (nasionalisme) terhadap negaranya sendiri.

Untuk itu Pendidikan Pancasila sangat penting untuk dicantumkan kembali kedalam Standar Pedidikan nasional. Dengan demikian, para calon penerus bangsa akan belajar dan mewariskan kembali budaya budaya tersebut ke generasi generasi selnajutnya, serta menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

 


Comments

Popular Posts